Manfaat blog bagi pelajar

Blog dapat dikategorikan sebagai e learning, dalam tulisannya
Rosenberg (2001) beliau mengungkapkan bahwa e learning merujuk pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi
yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Sebuah blog dapat
dijadikan media belajar interaktif, misalnya sebuah komunitas guru di
sebuah sekolahan rame-rame membuat blog yang isi atau konten sebuah
blog menyangkut mata pelajaran yang di ampu masing-masing guru.

Tips Menerapkan Ranah Afektif

Ranah afektif adalah  ranah kunci pada pembelajaran dalam kelas karena ranah ini menjadi jembatan penghubung proses kognitif  atau penalaran siswa dengan ke ranah keterampilan. Siswa akan mengerjakan sesuatu yang diyakininya baik untuk dikerjakan.Untuk memastikan penerapannya di kelas saya mencoba menyederhanakannya dengan menyusun panduan menggunakan kalimat interaktif dalam kelas agar mewakili setiap tingkatan dari ranah afektif.
Teknik sederhana yang saya gunakan dalam  mengembangkan interaksi afektif di kelas, sebagai berikut:
Receiving (Penerimaan) : Kesadaran untuk menerima keberadaan informasi baru dan memperhatikannya
  • Kalimat interaktif :
    • Oh, ada informasi baru ya?
    • Informasi mengenai apa ya?

Melek Keterampilan Digital Abad 21

Selasa 6 Maret 2012, penulis berdialog dengan guru-guru SMAN 2 Cibinong, dalam workshop pengembangan model pembelajaran yang efektif yang ditunjang dengan keterampilan digital. Menurut pengarah kegiatan  dari Tim Pengembang Sekolah, kegiatan diarahkan untuk mendapatkan format baru  peningkatan  mutu pembelajaran berbasis TIK.
Pada awal kegiatan saya menyatakan bahwa fokus perhatian sekolah adalah meningkatkan kesiapan siswa untuk lulus UN. Pada sebagian sekolah dapat digambarkan bahwa pemandangannya berkacamata kuda, hanya melihat kepentingan memperoleh UN di atas standar nasional. Pandangan lain disisihkan.
Dalam kondisi ini  tak ada argumentasi yang  dapat membuka pandangan lain, membuka ruang pemikiran baru selain memilih cara melatih siswa mengerjakan soal sehingga seolah usaha besar pengelolaan sekolah hanya untuk kepentingan jangka pendek yaitu mengembangkan keterampilan memecahkan soal. Arus besar ini akan  berujung pada terwujudnya lulusan yang berpersoalan karena mereka tidak terfasilitasi untuk  memperoleh manfaat besar dari proses belajar di sekolah sebagai persiapan hidup dan mengembangkan daya kompetisi dalam arus global.

Berpikir Kreatif

Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif  merupakan kompetensi siswa yang harus guru kembangkan. Jika pada halaman sebelumnya telah  penulis  sajikan  tentang berpikir  kritis, maka pembahasan berlanjut pada pengembangan berpikir kreatif.
Tudor Rickards dalam buku Creativity and the managment of change (hal.22) menyatakan bahwa berpikir kreatif berkenaan dengan proses kegiatan untuk menghasil sesuatu yang berhubungan dengan proses menghasilkan ide baru yang bernilai. Baru itu bisa menurut penilaian orang yang menghasilkan pemikiran baru atau menurut  penilaian  sekelompok orang dalam masyarakat luas.
Selanjutnya Tudor menyatakan pula bahwa berpikir kreatif dan pemecahan masalah secara kreatif berbeda dengan berpikir rasional dan pemecahan masalah. Pemikiran tersebut beralasan karena dalam tindakan kreatif ditandai dengan adanya  ide, proses berpikir, atau  produk baru yang bernilai.

Mengasah Keterampilan Berpikir Kreatif

Terampilan berpikir kreatif  merupakan salah satu kompetensi yang sangat penting dalam membangun pilar belajar yang bernilai untuk membangun daya kompetisi bangsa dalam meningkatkan mutu produk pendidikan. Kemampuan berpikir kreatif merupakan kecakapan mengolah pikiran untuk menghasilkan ide-ide baru agar produk bangsa kita tidak kalah oleh produk bangsa lain.
Kecakapan berpikir kreatif adalah kecakapan berpikir kritis.  Dalam web Komunitas Berpikir Kritis  dijelaskan bahwa berpikir kritis merupakan  aktivitas yang berdisiplin dalam  mengembangkan konsep,  menganalisis, mensintesis, dan_ atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan dari pengalaman mengobservasi, merefleksi, mengembangkan penalaran melalui komunikasi yang digunakan sebagai landasan mengembangkan keyakinan dan tindakan.
Terdapat perbedaan makna kecakapan berpikir kreatif dengan berpikir kritis. Pengembangan berpikir kreatif lebih menegaskan pada menghasilkan proses yang menghasilkan ide-ide baru. Sedangkan berpikir kritis lebih menekankan pada disiplin mengembangkan konsep,  menganalisis, mensintesis, dan_atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan sehingga memdapatkan kesimpulan yang tepat.

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak

Motivasi Belajar
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak. Setelah membahas mengenai Motivasi Belajar Anak Remaja dan kaitannya dengan Prestasi Belajar Anak, maka pada kesempatan ini saya juga akan menyampaikan beberapa tips atau cara untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Karena begitu pentingnya motivasi belajar dalam proses perbaikan prestasi belajar, saya kira maka tips ini mungkin akan sangat bermanfaat.
Motivasi BelajarAda beberapa Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Anak dalam kegiatan belajar di sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :

Cara Meningkatkan Motivasi Belajar

1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.

Pembelajaran Inovatif

Inovasi  adalah kreasi begitulah wikipedia mendefinisikan  dengan sinonimnya. Dijelaskan lebih lanjut, bahwa inovasi membuat produk, proses, cara, pelayanan, teknologi, atau gagasan lebih unggul dan baru sehingga seluruh bagian keunggulan dan kebaruannya diakui pasar, pemerintah, maupun masyarakat. Inovasi sering dimaknai sama dengan kreasi.
Inovasi berbeda dengan penemuan baru. Makna Inovasi lebih menekankan pada penerapan ide baru sehingga produk inovatif berupa produk baru, proses baru, layanan baru, teknologi baru,  sedangkan penemuan baru merujuk secara langsung pada pengolahan pikiran kreatif  sehingga menemukan ide baru atau metode baru.
Penerapan mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dan inovatir pada proses pembelajaran sering tidak sempat kita bedakan dengan cermat. Selain karena makna keduanya sering ambigu, juga membedakan keduanya pun bukan yang teramat penting. Yang jauh lebih penting adalah guru meletakkan kedua istilah itu dalam konteks kecakapan berpikir kreatif dan inovatif yang dihubungkan dengan pengembangan penguaan informasi baru, menemukan hal baru, dan menghasilka karya yang baru bagi siswa.

Menguji Keterampilan Berpikir dengan Soal Objektif

Pada saat mengembangkan soal-soal pilihan ganda  untuk menguji  kecakapan berpikir level tinggi dengan menggunakan model Taxonomi Bloom, kami menghadapi kesulitan dalam menentukan memenuhi atau tidak memenuhi kriteria berpikir  pada tiap level.  Kesulitan bertambah karena pengklasifikasian level kecakapan berpikir menggunakan model revisi buah pikiran Lorin Andersen dengan menambah level  berkreasi.
Kita pahami bahwa Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan pada tahun 2001 sebagai Revisi Taksonomi Bloom. Perbedaan dari konsep sebelumnya adalah pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dilihat dari sisi jumlah tidak berubah dari sebelumnya. Namun, Lorin memasukan kategori baru yaitu creating  yang sebelumnya tidak ada 1).  Juga, pada konsep baru semua keterampilan dinyatakan dalam kata kerja yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganilis, mengevaluasi, dan berkreasi.

Mengembangkan Kecakapan Berpikir Kritis

Menggunakan strategi inquiri lebih bagus…apabila kemampuan berpikir telah siswa kuasai. Terus memakai pendekatan konstektualnya  harus bgaimna ? Bagaimana pula cara menghimpun datanya? Demikian pertanyaan dari Ibu Suci.
Pertanyaan datang  pula dari Ibu Elli, bagaimana cara mengukur kemampuan berpikir kritis siswa? Tolong berikan satu contoh instrumen kemampuan berpikir kritis. Kalau bisa tentang suhu dan  indikator berpikir kritis seperti  dalam menyusun pertanyaan atau merumuskan pertanyaan.
Kedua pertanyaan itu mencakup konsep yang sangat luas. Oleh karena itu kita akan mencoba menjelaskan secara singkat.
Pertama, apakah berpikir kritis?

Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa

Oleh M. Sobry Sutikno

Pembelajaran efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi bagaimana tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan. - M. Sobry Sutikno -

Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.

Tips dan Strategi Memotivasi Siswa

Dalam mendorong keberhasilan mewujudkan tujuan belajar, motivasi merupakan penentu yang sangat penting, bagaikan bensin yang dapat menggerakan mesin mobil menuju tempat tujuannya. Bagitulah arti penting motivasi, sebagaimana yang didefinisikan oleh Elliot (2000) bahwa motivasi adalah keadaan internal yang menyebabkan kita bertindak, mendorong kita pada arah tertentu, dan menjaga kita tetap bersemangat pada aktivitas tertentu.Motivasi membantu siswa cepat memahami pelajaran secara lebih baik sehingga mampu meraih tujuan belajar.
Pada dasarnya, motivasi ada dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.