Diklat 3 Dimensi - TEDC Bandung (Pemodelan/Karakter)
Widiaswara : Bpk. Sutandi, ST. M.Pd.
Selasa, 18 Sept 2012 [07.15 - ...]
Melatih Kreatifitas ;
- Menggambar dari rangkaian garis, titik, lingkaran sembarang berdasarkan imajinasi kita ...
- Usahakan jangan sampai melihat karya teman samping, mulai konsentrasi menggambar imaginasi sendiri ...
- Berani berbeda dengan orang lain
- Berani keluar dari kotak
- Ubah mind set ...
- Suatu berntuk animasi tidak perlu sempurna contoh ; spongbob, toys story dll
Sumber : http://lautansemesta.blogdetik.com
Selasa, 18 Sept 2012 [07.15 - ...]
Melatih Kreatifitas ;
- Menggambar dari rangkaian garis, titik, lingkaran sembarang berdasarkan imajinasi kita ...
- Usahakan jangan sampai melihat karya teman samping, mulai konsentrasi menggambar imaginasi sendiri ...
- Berani berbeda dengan orang lain
- Berani keluar dari kotak
- Ubah mind set ...
- Suatu berntuk animasi tidak perlu sempurna contoh ; spongbob, toys story dll
Perkembangan
dunia animasi saat ini sudah berkembang begitu pesat. Berawal dari
animasi atau penggambaran tingkat 2 dimensi lalu menuju pada animasi
tingkat 3 dimensi. Perkembangan animasi pun sejalan dengan berkembangnya
teknologi komputer dan grafis. Dengan semakin berkembang dan majunya
teknologi komputer dan grafis, semakin memudahkan para pembuat animasi
untuk menciptakan sebuah karakter.
Pengertian dan Sejarah Animasi Karakter
Pengertian animasi karakter adalah suatu
teknik penggambaran dan pengolahan karakter baik berupa 2 dimensi maupun
3 dimensi sehingga peran/karakter yang dibuat seolah-olah hidup dan
bersifat seperti makhluk hidup. Untuk membuat karakter tampak
seolah-olah hidup, dibutuhkanlah beberapa animasi yang sesuai dengan
sifat dan karakteristik makhluk hidup tersebut.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, bahwa perkembangan karakter animasi sudah sangat luas. Jika kita flash back
pada era sebelum masehi sebenarnya sudah ada contoh-contoh penggambaran
suatu karakter yang menceritakan suatu kejadian yang dialamai oleh
manusia saat itu. Biasanya digambarkan pada dinding gua dengan
menggunakan darah hewan atau diukir. Memang belum terdapat efek dari
animasinya, namun dengan berkali-kali digambarkannya sebuah objek
sehingga menjadikan sebuah cerita. Sebagai contoh pada gambar 1 di bawah
ini.
Gambar 1. Merupakan penggambaran sebuah karakter yang digambarkan pada dinding gua di Zimbabwe. Sumber: http://listverse.com/2007/10/07/top-10-a…)
Selain itu di Indonesia pun juga sudah
berkembang dunia per-animasian. Sebagai contoh yaitu animasi pewayangan
dalam hal ini adalah Wayang Kulit. Menurut pendapat Dr. G.A.J. HAZEU
pada sebuah buku yang berjudul Wayang - Asal-usul, Filsafat dan Masa Depannya,
dalam disertasinya uraian terakhir bab 4 menjelaskan bahwa pertunjukan
wayang telah ada setidak-tidaknya sebelum tahun 400 sesudah Masehi.
Namun, memang disini belum terdapat efek-efek animasi yang mendukung
pada saat pentas diselenggarakan. Baru pada zaman Wali Songo yaitu pada
era Sunan Kalijaga, dibuatlah pewayangan dengan efek-efek animasi berupa
pencahayaan dan suara. Cerita pun didominasi tentang pengenalan agama
Islam, baik berupa cerita para nabi, petuah-petuah hingga cerita hakikat
kehidupan manusia seperti cerita Bimasakti (Wrekodara) dan Dewa Ruci.
Gambar 2. Tokoh Bima dalam pewayangan tentang hakikat hidup. Kredit: Ronny
Pada Abad 21 perkembangan animasi mulai
mengaitkan pada teknologi komputer. Dari proses penggambaran, pewarnaan,
dan penganimasian. Sebagai contoh animasi yang sangat terkenal dan
banyak digandrungi oleh anak-anak adalah animasi berupa kartun yaitu Tom
and Jerry.
Jenis-jenis Karakter
Dari berbagai karakter yang ada dapat
dikategorikan menjadi 2 jenis karakter yaitu karakter dalan wujud 2
dimensi dan wujud 3 dimensi. Adapun sebagai contoh wujud karakter 2
dimensi yaitu Wayang, Kartun, dan anime, contohnya seperti kartun
Transformer dan anime One Piece. Untuk karakter dengan wujud 3 dimensi
yaitu kartun Final Fantasy, Monster Inc, Finding Nemo, dan lain-lain.
Animasi 3 Dimensi disebut juga sebagai CGI (Computer Generated Imagery).
Tahapan Pengembangan Karakter Animasi
Sebelum memulai pekerjaan untuk membuat
sebuah animasi, terdapat beberapa hal yang harus kita lakukan terlebh
dahulu guna untuk melihat animasi seperti apa yang ingin dibuat dan
dengan cerita apa. Hal ini tentunya perlu dilakukan suatu riset sebelum
pra produksi. Adapun riset yang dilakukan adalah diantaranya adalah:
- Menentukan tema cerita dan tujuan cerita
- Membuat sinopsi dan skrip
- Memunculkan karakter, sifat, dan ciri yang sesuai dengan sinopsis yang telah dibuat
- Pengumpulan dokumentasi, termasuk setting, props, dan lokasi.
- Gambar visual
- Sound effect
- Dialog
- Adegan, dan
- Durasi
Sebagai seorang animator, tentunya harus
memiliki prinsip-prinsip dasar yang dijadikan sebagai patokan dalam
pembuatan karakter animasi. Dibutuhkan kedisplinan dan pengaturan
rangkaian gerakan-gerakan alami seperti makhluk hidup terutama gerakan
manusia. Ada 12 prinsip dasar yang harus di perhatikan oleh para
animator yaitu,
- Pose dan gerakan antara (Pose-To-Pose Action and Inbetween)
- Pengaturan waktu (Timing)
- Gerakan sekunder (Secondary Action)
- Akselerasi gerak (Ease In and Out )
- Antisipasi (Anticipation)
- Gerakan penutup dan perbedaan waktu gerak (Follow Through and Overlapping Action)
- Gerak melengkung (Arcs)
- Dramatisasi gerakan (Exaggeration)
- Elastisitas (Squash and Stretch)
- Penempatan di bidang gambar (Staging)
- Daya tarik karakter (Appeal)
- Penjiwaan peran (Personality)
Gambar 3. Merupakan teknik sketsa dalam pembuatan suatu karakter. Sumber: photobucket.com
Gambar 4. Penggambaran animasi dari suatu karakter. Sumber: photobucket.com
Sumber : http://lautansemesta.blogdetik.com