Pengelolaan Kelas

pengelolaan-kelas
Pengelolaan/manajemen kelas sesuatu hal yang paling ditakuti oleh guru, terutama guru baru, namun manajemen kelas merupakan keterampilan yang tidak hanya dialami, dipelajari dan diaplikasikan setiap hari, bahkan bagi guru senior (berpengalaman) pengelolaan kelas ini bagaikan air mengalir, meskipun ada riak kecil, namun menjadi kodrat seperti air mengalir ke muara (siswa) dalam proses transfer pengetahuan.

Berikut adalah beberapa tips tentang manajemen kelas agar sukses dalam menegakkan disiplin siswa..Tips ini tentu saja bukanlah hal yang baru bagi sahabat guru, akan tetapi sekedar me-refresh” kembali ingatan kita.


1. Mudah kok Kenapa Sulit?
”Moment of truth”: Adalah kata kunci yang tepat untuk tampilam guru selanjutnya: Kepercayaan murid saat guru pertama kali tampil; meyakinkan, memenuhi espektasi/harapan murid adalah kunci sukses pada menit-menit awal dan membawa kemudahan pada tampilan Anda sepanjang waktu..
Tapi sebaliknya jika pertama Anda tampil dengan membawa suasana ketidakpercayaan, ketidakberdayaan guru dalam mengelola kelas, maka kedaan ini akan selalu menjadi “neraka” guru selanjutnya sepanjang tahun sampai murid yang baru datang lagi…
Guru di belahan barat sana melukiskan dengan anekdot;
TIDAK DAPAT TERSENYUM SAMPAI TAHUN AJARAN BERIKUTNYA..

2. Keadilan adalah Kunci
Setiap siswa memiliki rasa yang berbeda dari keadilan yang ditegakkan guru.
Guru yang tegas dan adil umumnya dihormati siswa, dan jika sekali saja tidak berlaku adil, maka mereka tidak akan tertarik untuk mengikuti aturan Anda.
Pastikan juga bahwa jika siswa terbaik melanggar peraturan maka dia juga harus menjalani “hukuman” untuk itu, dalam kasus ini merupakan kesempatan baik bagi guru mempertontonkan sikap adil pada semua murid

3. Lenyapkan Segera Gangguan
Bila guru memiliki gangguan dalam kelas, maka segera atasi gangguan tersebut, jangan dibiarkan sampai menyebar luas, betapapun kecilnya gangguan itu .
Misalnya saat diskusi atau waktu guru menjelaskan sesuatu; TIDAK BOLEH SEDIKITPUN SISWA BERBICARA SESAMANYA (sekali saja hal ini dibiarkan maka akan sulit mengembalikan ke suasana normal)..
Jika terjadi pembiaran maka guru serta murid yang mengganggu itu telah ”merampok” hak siswa lain yang ingin belajar secara sugguh-sungguh..

4. Hindari Konfrontasi di Depan Siswa lain
Setiap kali ada konfrontasi di kelas akan ada pemenang dan pecundang. Jelaslah guru pemenangnya..
Guru perlu untuk menjaga ketertiban dan disiplin di kelas, namun, jauh lebih baik dalam menangani masalah disiplin pribadi, siswa tidak 'kehilangan muka' di depan teman-teman mereka.
Mepermalukan siswa di depan temannya lama sekali ”membekas”, dan selama itu pula dia tidak akan sungguh-sungguh dalam mengikuti palajaran yang Anda sampaikan..

5. Hentikan Gangguan dengan Sedikit Humor
Kadang-kadang dibutuhkan orang ”tertawa lepas yang jujur” agar mendapatkan suasana cair dan rileks.
Tentu tidak semua guru dengan bagus bisa melontarkan humor-humornya, padahal lelucon cepat menyegarkan situasi..
Banyak orang berpendapat bahwa humor sang guru dapat juga menjadi bumerang kalau tidak dimenej dengan baik, dan biasanya guru bisa menentukan batasan humor tersebut..
Bagi murid: Guru yang tidak memiliki rasa humor sama sekali adalah ”GURU BETE”..

6. Ekspektasi Tinggi pada Kelas.
Jika guru menghendaki prilaku yang dinginkan pada siswa, maka guru membuat rambu-rambu terlebih dahulu, misalnya dengan mengatakan: ”Baiklah, siswa sekalian selama pelajaran dan diskusi ini maka setiap orang yang akan berbicara selalu mengangkat tangannya terlebih dahulu sebelum mulai bicara, dan setiap pembicaraan selalu didengarkan dan dihargai, siswa lain juga harus menghargai pendapat yang dikeluarkan oleh siapapun dan tidak boleh mengejeknya”.

7. Planning Pengajaran Sedikit Lebih.
Waktu luang adalah sesuatu yang HARUS dihindari. Dengan membiarkan waktu luang bagi siswa atau waktu itu hanya diisi dengan berbicara saja, maka siswa akan membuat preseden ”miring” pada sang guru..
Guru sebaiknya melihat kembali planning subjek/rencana pokok bahasan dan menuliskan kegiatan tambahan/alternatif, bila planning induk meleset. Makin banyak planning tambahan, semakin sibuk murid untuk mengikutinya dan akhirnya waktu akan berlalu sedemikian cepat..
Kegiatan pengamatan, observasi dan praktik untuk siswa merupakan kegiatan yang menarik, apapun bentuk kegiatan praktik tersebut..
Ada beberapa guru yang mencatatkan sub topik/pokok bahasannya pada pojok kiri atas papan tulis, dan semua siswa dapat membacanya dengan jelas dan mengetahui apakah mereka sdh meliwati sub topik yang ada..

8. Konsistensi Aturan
Salah satu hal terburuk yang dilakukan seorang guru adalah tidak menegakkan aturan secara konsisten.
Jika suatu hari Anda mengabaikan suatu aturan yang dilanggar seorang siswa dan pada hari berikutnya Guru menegur seorang murid untuk pelanggaran terkecil, maka hampir semua siswa dengan cepat akan kehilangan rasa hormat pada guru itu.
Siswa pada umumnya menuntut hal yang sama dalam penegakkan aturan yang berlaku, jika siswa sudah memiliki preseden ”miring” pada guru tentang keadilan dan penegakan aturan, maka dapat dipastikan semua murid akan menjadi kurang hormat pada guru itu..

9. Bikinlah Aturan yang Dipahami
Mekipun guru menjalankan aturan dengan konsisten tapi sebelum aturan itu ditegakkan, guru juga sebaiknya selektif memilih aturan-aturan dalam mengelola kelas, karena tidak ada aturan yang dapat diterapkan 100%.
Sebaiknya dijelaskan juga maksud/tujuan dari segala aturan itu serta konsekuensi yang tegas bila siswa melanggarnya

10. Berprasangka Baik dan Waspada Tiap Hari
Meskipun si Amir sering melakukan pelanggaran, bukan berarti hari ini dia akan melanggar lagi, namun kewapadaan selalu dimiliki guru, karena menyangkut berbagai karakter yang dimiliki murid-murid..
Jangan juga berfikir bahwa Budi siwa yang cerdas tidak akan mau melakukan pelanggaran..




Semoga Bermanfaat..
(Disarikan dari berbagai sumber)

Sumber : http://rezapahlevi.net
0 Responses